Coba mulai berpikir tentang masa depan yang katanya harus dimulai dari “masa lalu – masa kini – masa depan”. Oke dalam pikiranku langsung terbayang masa lalu, tentang pahit, getir, manis, asinnya masa lalu. Setelahnya ku mulai menyimpulkan bahwa masa lalu bisa membuatmu melemah atau menguatkan tergantung penyikapan dan pemikiranmu sendiri.
Jika engkau anggap sebuah kegagalan dalam masa lalu ialah jalan untuk belajar menuju masa depan maka akan menguatkan, namun jika kegagalan dalam dirimu di masa lalu engkau ratapi maka akan melemahkan semangat juang untuk menuju masa yang akan datang.
Apa yang engkau harapkan di masa yang akan datang?
Kita sering lupa dengan tujuan, kadang juga bingung menentukan tujuan yang akan dicapai. Tahap kita harus tentukan target masa yang akan datang, dalam bahasa lain tentukan shareloc dulu sebelum ke tujuan agar tidak tersesat dan lupa jalannya.
Dalam kesendirian dan kedalaman hatiku mencoba menemukan tujuan masa lalu hanyalah tentang belajar berbuat baik serta menjadi fasilitator dari mereka yang membutuhkan, selain itu juga aku ingin kehidupan keluarga tercukupi meski dengan sesederhana mungkin.
Untuk masa kini apa yang harus aku perbuat?
Aku semakin bingung atau mungkin enggan berpikir lagi. Mungkin hanya pikiran positif yang harus ku perbarui setiap harinya. Ok, lumayan buat bekal di perjalanan yang semakin hari semakin singkat dengan kata lain usia semakin menua.
Wow sungguh tujuan yang sangatlah sulit, hidup sederhana dan terus belajar berbuat agar bermanfaat bagi lainnya, untuk instansi atau perusahaan apa yang berafiliasi seperti itu, he he hehe.
Sementara itu hujan sudah reda dan juga mie pangsit sudah habis terlahap bersama dengan datangnya hujan tadi, sementara tulisan ini ku sudahi dulu, sambil terus berpikir shareloc yang tepat untukku.
Selasa 02 Juli 2024
Fauzi “Madrim” Effendy
JM Damar Kedhaton, tinggal di Gresik Kota.