Sore ini hari Jumat, 11 Oktober 2024 suhu udara ±38C⁰. Panasnya sangat terasa di kota Gresik. Hampir semua orang ngoceh prihal suhu udara yang menyengat.
Hemmm, menurut ilmu alam bahwa ketika suhu udara sudah memanas dan gerah, maka tidak lama lagi akan turun sebuah anugerah, yaitu hujan. Setiap butir hujan adalah berkah karena setiap butirnya dikawal seribu malaikat, bagaimana banyak berkahnya yang diturunkan untuk kita.
Padahal sebenarnya semua orang sudah merindukan datangnya hujan, tapi mereka (orang-orang) tidak mau menikmati proses yang membawa kepada yang sebenarnya dirindukan.
Panas ini yang nantinya membawa pada sebuah harapan mereka, akan tetapi kita selalu mengeluh pada keadaan, mungkin inilah yang dinamakan lalai pada sebuah kenikmatan.
Ada sebuah nasihat “Tuhan akan memberikan yang engkau butuhkan tapi bukan yang engkau inginkan“. Kita selalu berkeinginan yang sebenarnya bukan kebutuhan. Kita selalu mengeluh dengan keadaan yang terjadi, toh jika nasihat itu kita tancap dalam lubuk hati maka rasa rela, syukur atau legowo pasti melekat di setiap langkah kita.
Kebutuhan ku hanyalah makan, tapi aku ingin jadi pemilik kedai makanan.
Kebutuhan ku hanya minum, tapi aku ingin memiliki perusahaan air mineral.
Sepertinya aku sudah lupa akan kebutuhan melainkan terus tergoda keinginan.
Oh Tuhan…..
Bahkan setiap hisapan rokok di tangan saat menulis adalah nikmat.
Bahkan setiap nafas adalah nikmat.
Bahkan setiap yang kita lihat adalah nikmat.
Bahkan setiap yang kita dengar adalah nikmat.
Bahkan setiap detak jantung adalah nikmat.
Tuhan selalu mengerti kebutuhanmu bukan keinginanmu.
Astaghfirullah….. Ampun Gusti
Dengan menulis ini aku jadi merasa bersalah pada diriku sendiri yang sering lalai dengan nikmat yang sebenarnya terus mengalir setiap hari. Bahkan setiap detik ada nikmat Tuhan yang tidak kami sadari. Dengan menulis ini bukan kami lebih baik dari Njenengan namun tulisan sebagai piweling diriku sendiri, semoga kita semua selalu dijaga, diarahkan dan diridhoi oleh Tuhan dalam setiap langkah.
Robbi anzilni munzalan mubarakan wa anta khairul munzilin.
Fauzi “Madrim” Effendy
JM Damar Kedhaton, tinggal di Gresik Kota