
“Ayah repot, ta? Kalau tidak repot, tolong anaknya dijemput ya!” begitu chat WhatsApp dari sang istri. Di tengah perjalanan saat jemput anak sambil mengendarai motor, laju motor penulis terhenti di belakang sebuah mobil, yang di kaca belakangnya ada tulisan arab, “inna ma’al ‘usri yusro“.
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Ayat dari surat Al Insyiroh tersebut seolah-olah telah menampar Penulis, yang setiap harinya selalu meratapi nasib sehingga menanamkan rasa kurang bersyukur. Kurangnya mengimani firman Tuhan bahkan sering melupakan.
Pikiran kita selalu liar. Selalu merasa tidak puas tentang semua kehendak Tuhan. Semisal saat berkendara motor, tiba-tiba mengalami ban bocor, sering respon kita ialah mengeluh bahkan kadang ngoceh yang berlebihan.
Ban bocor memang bukan kehendak kita, padahal sebelum berkendara kita sudah nge-cek ban motor serta melakukan perawatan motor secara berkala, kadang juga ban motor yang baru saja diganti ternyata masih juga mengalami kendala kebocoran.
Mungkin saja dengan kejadian ban bocor, Tuhan menggantinya dengan kesehatan, rejeki yang tidak disangka-sangka, atau yang lainnya. Tugas kita hanya berjuang, jika memang sudah kehendak Tuhan ya nikmati saja dengan hati lapang serta bersikap positive thinking, bahwa Tuhan telah memilihkan jalan yang terbaik untuk kita. Bolehlah kita bersedih atas keterpurukan, padahal semua hal sudah kita persiapkan namun mengalami kegagalan, segera move on ya, karena pelangi yang indah akan hadir setelah badai disertai petir, begitu juga kehidupan yang engkau rindukan akan disertai ujian, cobaan yang bertubi-tubi.
Warung, Gresik, Selasa 04 Februari 2025
Fauzi “Madrim” Effendy
JM Damar Kedhaton, tinggal di Gresik Kota