
Dulur, kali ini saya akan membahas video yang lagi relevan banget, terutama buat kita yang gampang banget kepikiran atau meminjam bahasa anak kekinian yakni overthinking.
Tak hanya itu, video kali ini juga menyinggung soal “penyakit hati.” Sesuai dengan tema utama yang diangkat yaitu Tombo Ati.
Tulisan resensi video saya kali ini, berangkat dari video berjudul “Menjaga Kesehatan Hati” yang telah tayang di kanal resmi YouTube CakNun.com.
Bagi saya, pembahasannya pun santai, tapi dalem banget dan diulas secara fundamental oleh Mas Sabrang.
Tenang, pembahasannya kali ini saya upayakan bisa mengalir kayak ngobrol santai di tongkrongan warung kopi. Bismillah.
Mas Sabrang membuka diskusi ini dengan pertanyaan sederhana, tapi cukup mengena bagi kita semua.
“Kapan sih kita inget sama obat?” Jawabannya pasti saat sakit. Ya, nggak bakal ada yang nyari obat kalau lagi sehat, kan?
Dan dari situ, beliau langsung ngajak kita berpikir ulang soal prinsip dasar; lebih baik mencegah daripada mengobati. Sederhananya, kalau hati kita dijaga dari awal, kita nggak bakal gampang ngerasa sakit hati.
Apa sih yang bikin hati kita sakit?
Mas Sabrang ngasih contoh sederhana, tapi relevan banget buat kita semua. Misalnya, tetangga beli motor baru.
Respons kita apa? Ada yang mungkin tulus dan ikut ngerasa seneng, tapi nggak sedikit juga yang mulai iri. Dari situ hati mulai nggak sehat.
Selanjutnya, Mas Sabrang menyebut istilah “olahraga hati.” Kalau badan butuh olahraga biar sehat, hati juga begitu. Perlu perlakuan yang sama. Dalam hal ini, olahraga hati menurut beliau adalah dengan cara latihan bersyukur.
Ternyata, latihan bersyukur ini terbukti secara ilmiah lewat konsep gratitude journal, demikian yang dijelaskan Mas Sabrang dalam video tersebut.
Menurut beliau, caranya pun gampang banget : sebelum tidur, tulis lima hal yang bisa kita syukuri pada hari itu juga. Nggak usah muluk-muluk. Hal kecil seperti “masih bisa makan,” “sehat,” atau “punya teman ngobrol” itu sudah lebih dari cukup.
Gimana sih itu? Caranya pun sangat sederhana banget. Setiap hari, sebelum tidur, kita siapkan satu buku catatan. Lalu, tulis lima hal yang membuatmu bersyukur hari ini, itu saja.
“Satu, masih hidup. Dua, masih bisa makan. Tiga, waras, penting kuwi. Empat, sehat. Lima, misalnya saya nggak ada masalah untuk ke kamar mandi,” contoh sederhana yang diberikan Mas Sabrang.
“Udah, ditulis saja lima. Ini terbukti di dunia. Anda melakukan setiap hari selama dua minggu saja, hatinya kemudian akan terlatih untuk bersyukur. Kalau anda terlatih untuk bersyukur, tidak ada sesuatu pun di dunia yang mudah membuatmu sakit hati,” tambah vokalis band Letto ini.
Febrian Kisworo Aji
JM Damar Kedhaton yang sedang belajar menikmati profesi sebagai jurnalis di Gresik.